Pendampingan Guru untuk Penguasaan Praktikum Berbasis Kearifan Lokal di Banten

Posted on

Serang, 22 Juli 2023 – Sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Banten, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), telah diadakan kegiatan pendampingan bagi guru-guru untuk menguasai praktikum berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20-21 Juli 2023 dan dihadiri oleh Dr. Rusdi, M.Biomed., sebagai narasumber utama. Program ini terlaksana atas Program Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Septi Kurniasih M.Biotech, melalui pendanaan Hibah Internal tahun 2023.

 

Selama dua hari, para guru mendapatkan berbagai materi dan pelatihan yang bertujuan untuk mengintegrasikan kearifan lokal Banten ke dalam praktikum IPA. Dr. Rusdi, yang memiliki latar belakang kuat dalam bidang biomedis, memberikan panduan dan strategi kepada para guru agar dapat menyusun dan melaksanakan praktikum yang relevan dengan budaya dan lingkungan lokal Banten.

 

Hasil dari kegiatan pendampingan ini sangat positif. Para guru dilaporkan telah menguasai beberapa keterampilan penting, yaitu:

 

Menyusun Praktikum IPA Berbasis Kearifan Lokal Banten

Para guru berhasil memahami cara menyusun praktikum yang memanfaatkan sumber daya dan pengetahuan lokal. Ini mencakup penggunaan bahan-bahan alami yang tersedia di lingkungan sekitar dan mengaitkannya dengan konsep-konsep IPA yang diajarkan di sekolah.

 

Pengelolaan Laboratorium

Keterampilan dalam mengelola laboratorium untuk mendukung praktikum berbasis kearifan lokal juga telah dikuasai oleh para guru. Mereka mempelajari cara-cara efektif untuk menyimpan dan merawat alat serta bahan praktikum, sehingga dapat digunakan secara berkelanjutan dan aman oleh siswa.

 

Pelaksanaan Praktikum IPA Berbasis Kearifan Lokal yang Telah Dikembangkan

Guru-guru kini mampu melaksanakan praktikum yang telah dikembangkan berdasarkan kearifan lokal. Mereka dapat mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan yang tidak hanya memperkaya pengetahuan ilmiah, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap budaya serta lingkungan sekitar.

 

Dr. Rusdi, dalam penutupan acara, menyampaikan harapannya agar ilmu yang telah diberikan dapat diterapkan secara konsisten di sekolah-sekolah. “Dengan mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran IPA, kita tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga melestarikan budaya dan lingkungan Banten,” ujarnya.

 

Kegiatan pendampingan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan kontekstual bagi siswa di Banten. Dengan guru yang lebih terampil dan terlatih, diharapkan kualitas pendidikan di daerah ini dapat terus meningkat, serta mampu melahirkan generasi yang berpengetahuan luas dan memiliki rasa bangga terhadap budaya lokal.